Kamis, 17 Januari 2008

Ketika Bupati Rohil Berang dan Membuat Ustadz Berhenti Ceramah

Setiap kegiatan rohani semestinya diikuti dengan khusuk dan hikmad, namunt demikian dengan Bupati Rohil Annas Maamun, ia marah di masjid dan membuat ustadz yang sedang ceramah berhenti di tengah jalan.

Riauterkini-PEKANBARU- Keinginan Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ) Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) untuk memberikan siraman rohani di malam pergantian tahun baru 1429 Hijriyah berakhir dengan sebuah insiden memprihatinkan. Acara peringatan Tahun Baru 1429 Hijriyah yang digelar di Masjid Agung Al-Iklas Jalan Utama Bagan Siapi-api, Rabu (9/1) malam harus disudai sebelum seluruh rangkaian tuntas. Penyebabnya, orang nomor satu di Kabupaten Rohil, Bupati Annas Maamun mendadak marah dan menyebabkan ustadz yang tengah berceramah berhenti di tengah jalan.

Adalah Ustadz Syamsul Arifin Nababan, Lc, penceramah asal Jakarta yang khusus diundang LPTQ Rohil menyampaikan siraman rohani di malam pergantian tahun Islam tersebut yang mengalami peristiwa tak mengenakan tersebut. Ustadz yang mantan pastor tersebut harus menghentikan ceramah di saat ia baru nak podium 20 menit. "Bagi saya, kejadian seperti itu sudah biasa. Sebagai penceramah, saya kerap menghadapi situasi seperti itu," ujar Nababan saat dihubungi riauterkini, Kamis (17/1).

Karena itu, sebenarnya Nababan tidak berkenan menceritakan secara detail kejadian yang menimpa dirinya. Ia merasa tidak tersinggung dan telah memaafkan Annas Maamun, namun ia juga tidak bisa melarang jika ada umat Islam yang merasa tersinggung. "Kalau saya pribadi tidak tersinggung, tetapi kalau ada umat Islam yang tersinggung, saya juga tak bisa melarang," ujarnya.

Berdasarkan keterangan sejumlah sumber riauterkini yang hadir dalam acara tersebut, kemarahan Annas Maamun terjadi begitu saja. Tiba-tiba saja bupat tertua di Indonesia tersebut berdiri dari duduknya di barisan paling depan seraya menyergah, "Apa tidak ada kajian lain yang bisa diceramahkan. Semua kita ini pernah korupsi. Tidak hanya saya yang korupsi," sergahnya seraya mengarahkan tudingan ke ustadz di atas podium dan jemaah yang hadir di masjid. Jemaah pun terperangah.

Lebih mengejutkan lagi, Annas lantas memanggil istrinya untuk turut berdiri dan meninggalkan majelis tersebut. "Hanum, kita pulang saja!" perintahnya kepada istri sambil bergegas keluar masjid.

Melihat bupati dan istrinya keluar masjid, para undangan yang pada umumnya pejabat dan pegawai Pemkab Rohil ikut-ikutan bangkit dan meninggalkan masjid. Suasana tersebut kemudian memaksa ustadz menghentikan ceramahnya sebelum tuntas.

Usut punya usut, ternyata materi yang disampaikan Ustasz Nababan tidak berkenan dihati Annas. Saat penceramah menyinggung masalah korupsi. Dalam ceramahnya Ustadz Nababan membuat ilustrasi mengenai kekeliruan pandangan sebagian orang, bahwa dengan pergi haji semua dosa bisa diampuni. Ia menyebutkan permisalan ada seorang koruptor yang membawa keluarganya naik haji ke Mekkah. Setelah pulang haji, sang koruptor meyakini seluruh dosanya telah disucikan.

Entah mengapa mendadak saja Annas berang mendengar permisalan tersebut. Tanpa memperdulikan sopan santun dan etika ia lantas menyergah penceramah dan mengajak istrinya meninggalkan masjid.

Ketika masalah tersebut dicoba riauterkini klarifikasi saat bertemu Annas di kantor Gubernur Riau, Kamis (17/1) Annas langsung berlari menghindari wartawan. Ketika itu Annas baru saja menerima hadiah mobil dari Pemprov Riau atas prestasi Bagan Siapi-api menjadi tiga besar kota terbersih di Riau.

Sumber : Riau terkini Klik di sini

Tidak ada komentar: